Buka Puasa Bersama di Gereja, Istri Gus Dur Diusir FPI

Acara buka puasa bersama Sinta Nuriyah Wahid dengan sejumlah tokoh umat Katolik di gereja Semarang akhirnya berjalan lancar. Tapi lokasi buka bersama itu terpaksa dipindah di aula Balai Kelurahan Pudak Payung, Semarang.

Pindahnya acara itu merupakan imbas penolakan yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah. Acara pun belangsung lancar dengan penjagaan aparat kepolisian dan personel  Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.

Namun demikian, Shinta tetap memberikan ceramah di hadapan pemuka gereja Katolik Yakobus Zebedeus di Pudak Payung dengan singkat selama selama 15 menit. Selanjutnya, pada pukul 17.00 WIB, acara buka bersama dipindah di kantor kelurahan.

Salah satu isi ceramah di halaman gereja itu, Shinta menyampaikan agar kerukunan umat beragama agar dijaga karena para pendahulu juga mengajarkan hal serupa.
"Menjaga perdamaian itu lebih penting, daripada mementingkan keinginan pribadi yang sesaat," kata Shinta, Kamis, 16 Juni 2016.

Pada akhir ceramahnya, Shinta sempat menyinggung soal kondisi acara yang menjadikannya harus berbicara singkat. Sebab, acara akan berpindah lokasi.


"Karena saya dikasih waktu 15 menit, apa boleh buat. Mudah-mudahan kita bisa dipertemukan kembali," katanya.

Di Aula Balai Desa Pudak Payung, Istri mendiang mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu pun kembali memberikan ceramah. Acara buka bersama itu dihadiri oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Agung Semarang Romo A Budi Purnomo, serta sejumlah tokoh agama lainnya.

Sebelum buka puasa dimulai, para pengunjung juga disuguhi tarian sufi serta nyanyian-nyanyian yang dibawakan oleh Romo Budi.

"Saya pandang semua positif, seperti yang saya nyanyikan dalam lagu, bagaimana tangan Tuhan menuntun agar semakin banyak orang menerima berkah dan rahmat," ujar Romo Budi.

0 Response to "Buka Puasa Bersama di Gereja, Istri Gus Dur Diusir FPI"

Post a Comment

wdcfawqafwef