Mita dan Bara menjalani kisah kasih mereka tidak ada bedanya dengan pasangan-pasangan muda lain seumuran mereka. Mereka salaing mengasihi, memperhatikan meskipun masih sama-sama malu untuk mengungkapkan. Bara dengan sikap cueknya tapi terkadang ia memperhatika dan mencuri pandang ke wajah kekasihnya itu. Dia bahagia sekali memiliki gadis ini. Juga dengan Mita yang memeiliki Bara disampingnya sebagai pengganti papanya, meskipun kehidupan keluarga Bara tdak seberuntung keluarganya, tapi Gloria sungguh mencintai Bara dengan tulus.
Entah kenapa ditengah perjalanan cinta mereka tiba-tiba mama Mita kurang setuju dengan hubungan mereka, dengan alasan kalau Bara bukan pendamping yang ideal untuk putri bungsunya ini.
" Mama gak mau dengar lagi kamu berhubungan sama dia"
"Ma..kenapa mama tiba-tiba berubah..mama dulu sayang banget sama dia, bahkan sejak kita jenguk mamanya yg sakit. Itu semua karena keinginan mama.
"Iya dan mama nyesel , mama gak nyangka hubungan kalian menjadi semakin akrab,mama pikir kalian cuma akan pacaran biasa-biasa aja."
Mendengar itu seperti dihujamkan pisau ke dadanya. Pecahlah isak tangis Mita, ia tak kuasa melawan mamanya, yang mana tinggal ia lah orangtuanya sekarang sejak papanya meninggal saat dia SMA. Berat hatinya ingin memberitahukan berita ini kepada kekasihnya. Ia menghilang sejenak dari Bara,ia menutup semua komunikasinya dan sosial media pokoknya apa saja yang bisa menghubungkan dia dengan Bara, selama menghilang itupun hampir setiap hari mamanya marah akan hal yang sama, isak tangispun pecah setiap hari dari mulut gadis ini. Tak pelak Bara pun bingung.. akhirnya mereka berdua bertemu di Gereja, yang mana mereka pelayanan bersama disana.
"sayang.kamu kemana aja akhir-akhir ini aku gak bisa ngubungin kamu, aku kangen kamu" kataya sambil mengangkat dagu kekasihnya yang sejak tadi menunduk
" Bara.. ada yang mau aku ceritain ke kamu. tapi nggak disini ya"
"Sayang, kamu sakit ya ?? kamu kenapa?" tanya nya dengan penuh rasa khawatir
Akhirnya di satu cafe Mirapun menceritakan apa yg dirasakannya selama ini. Tak henti-hentinya ia menangis dan memegang erat tangan kekasihnya
"Sayang, aku gak tau harus gimana, semua aku serahin ke kamu. Aku gak mau nyakitin hati kamu dan mama itu intinya" kata Mita
"Cuma itu ?? " tanya Bara sambil memeluk kekasinya
"maksud kamu ?"
" hahhaha maksud aku cuma itu yang bikin kamu sedih ???"
"kok kamu nanya gitu ??"
"Sini deh coba sini aku liat muka kamu, didepan aku ada wanita cantik, yang manja tapi jadi jelek gini gara-gara seharian nangis cuma gara-gara mamanya gak setuju sama hubungan kita. Terus kamu berharap aku mau bilang apa?? mau putus gitu ?? nyerah sama keadaan begini ?? Ya nggaklah..aku udah janji sama kamu gak bakal tinggalin kamu, aku mau jagain kamu terus kan. Terus kamu janji apa sama aku, janji mau nemenin aku, mau jadi mamanya anak-anak ku nanti. Kita pelan-pelan ya sayang,, mungkin kita gak bisa seterbuka dulu tp aku yakin Tuhan punya cara lain"
Mendengar itu tergoreslah senyum tipis di wajah Mita...
"Sayang,, makasi ya .."
Berbagai cara mereka lalukan agar mama nya terima Bara kembali, Mulai dari hari ibu hingga ulag tahun mamanya Mita,Bara memberikan kado-kado yang indah untuk ibu kekasihnya itu
3 bulan berlalu semenjak itu keadaan sedikit berubah untuk mereka. Mita semakin manja selalu ingn diperhatikan Bara. Namun Bara semakin cuek dengan Mtra. Apalagi sejak Bara dipaggil langsung oleh Mama Mita untuk menjauhi putrinya, dengan alasan keluarga Bara tidak sesuai dengan keluarga Mita. Entah kenapa kalimat itu bisa keluar dari mulut mamanya Mita.
Sungguh tak gentar mereka, mereka tetap menjalani hubungan itu.
Suatu hari tepat ditanggal 14 Februari . Bara pergi bersama teman-temannya untuk nobar club sepakbola kesukaannya. Ia bahkan tidak mengabari kekasinya. Hingga malam itu Mita dengan emosi menelpon kekasinya yang sejak tadi pagi tdk mengabari apapun.
"Kamu dimana??"
"Aku lagi nnton bola nih "
"Kok kamu gitu , malah nonton sama temen-temen kamu, hari ini kan valentine bar"
" Iya hari ini juga final club bola aku sayang"
" Kamu dimana aku susul sekarang " padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam , dengan alasan ke mamanya mau ke ATM mita menyusul Bara
"yaudah sini aja" Tak perlu lama Bara pun membiarkan kekasihnya pergi menyusuri malam sendirian
mereka pun bertemu, dengan tatapan mata yang berkaca-kaca Mita meminta Bara untuk pulang. Tapi Bara mendorongnya dan berteriak kepada Mita.
Mita pun terdiam dan menangis
"Bara, kok kamu berubah sekarang, kamu dulu gak pernah kasar sama aku, selalu ngalah kalau debat sama aku, sekarang sepertinya kamju rela kehilangan aku ya"
" Aku biasa aja, udah sekarang kamu pulang"
Mita bukannya pulang malah duduk di pinggir jalan
" Kok kamu malah duduk disitu "
"Kamu biarin aku datang kesini, dan sekarang kamu suruh aku pulang, aku gak mau"
mereka berdebat cukup lama dan akhirnya Barapun sepakat dengan Mita untuk sama-sama pulang kerumah masing-masing. Namun kejadian itu tidak berhenti disitu. Bara semakin tidak mempedulikan Mita . Sedangkan Mita semakin ingin dimanja, hingga ia Jatuh sakit di UGD pun Bara enggan mempedulikannya.
Hingga di suatu hari Mita pun jatuh sakit dan dilarikan kembali ke RS.
"Dok, ada apa dengan Mita"
"Ibu, sudah berapa lama MIta menjalani kehidupan yang seperti ini"
" kurang lebih 2 tahun dok, Ia terobsesi sekali dengan bisnis blog nya, seharui mungkin dia cuma tidur 2 jam, dikantornya pun ia tetap posting. saya juga gak bisa ngelarang dok"
"ibu, keadaannya sudah semakin memburuk, kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi biar Tuhan yang menentukan"
Ternaya selama ini selain menjadi pegawai bank swasta, Mita juga menjadi sebagai seorang blogger untuk menambah pengahsilannya kelak untuk masa depannya dengan Bara. Sedangkan Bara sibuk dengan teman-temannya dan kekecewannya entah terhadap ada.Sampai iapun tidak tahu keadaan kekasihnya
"Mit, kamu cepet sembuh ya, sudah jangan terlalu dipikirkan blognya, apa lagi sih yang kamu api, gaji kamu kan sudah cukup, kalau ada apa-apa mama juga masih bisa kasih kamu kok" sedih mamanya melihat Mita yang terbaring, iapun mencium kening anak bungsunya
Mita hanya bisa melihat nanarke arah ibunya da meneteskan airmata.
"ma,,seandainya mama merestuiku dengan Bara, aku tidak akan bekerja mati-matian"
2 bulan Mita dirumah sakit taktampak pun Bara disitu menemaninya meskipun Bara tahu keadaan pacarnya. hingga akhirnya Mita pergi selama-lamanya dengan menitipkan sepucuk surat untuk kekasihnya.
Sayang,.sudah hampir 3 tahun kita ngejalanain semuanya ,semua yang indah dan pedih udah kita lewatin semuanya sama-sama tapi sekarang aku pergi ya. maafin aku yang selalu egois, selalu larang-larang kamu selalu ngatur kamu seperti halnya yang mama kamu bikin ke kamu, itu semua karena aku sayang kamu. Sejak aku pilih tetep ngejalanin hubungan ini sama kamu meskipun resikonya besar, itu artinya aku udah ngorbanin semuanya bahkan perasaan wanita yang paling aku cintai, yaitu mama. Aku ngejalanin hobi ku yang menjadi pekerjaan ku ini pun semua untuk kamu, aku berjuang supaya aku bisa bantu ekonomi kamu, supaya mama bisa lihat kamu sukses bar.. Tidur larut dan Bangun subuh begitu terus aku lakukan semua untuk kehidupan kita nanti, buat rencana kita berumah tangga sayang, aku gak mungkin ngeliat kamu sendiri kerja mati-matian. Jadi aku mau bantu kamu mulai sekarang. maaf ya aku gak bilang ini ke kamu sebelumnya, Namun ketika kamu berubah, hancurlah sudah semua hati dan perasaan ini. Suatu hari nanti kalau kamu udah nemuin wanita penggangti aku, kamu janji ya tetep namain anak kamu Gloria, seperti permintaan kamu dulu ke aku. iyaaa,, gloria..namanya cantik ya sayang. Gloria, nama gereja tempat pertama kita bertemu. Aku tungguin kamu looh di Rumah Sakit, tiap hari aku berdoa supaya kamu bisa dateng temenin aku sebentar aja. Mungkin kamu masih takut atau marah ya sama mama. ?? maafin mamaku ya sayang
Pintaku juga sayangin dan hormati mama aku seperti kamu juga sayangin mama kamu yaa.
Tapi sekarang aku harus pergi aku titip mama dan blog aku ya ,, itu semua buat kamu dan keluarga jkamu bar, supaya gak ada lagi yang mandang kalian sebelah mata. Terima Kasih untuk setiap waktu yang kamu sempetin buat aku "dulu"
i love you bar..
Begitulah surat Mita untk Bara kekasihnya..
Membaca itu didepan ibunya Mita ia langsung memeluk wanita paruh baya itu, menangis dengan kalimat yang tidak jelas ia ungkapkan. Hanya perasaan menyesal yang ada di hatinya, ia begitu marah dengan keadaan, kecewa dengan iu kekasihnya hingga ia tidak mempedulikan wanita yang begitu mencintainya, ia tidak tahu apa yang Mita perbuat untuk memperjuangkan hubungannya. Sedagkan ia dengan kesibukannya sendiri yang tidak berujung dan juga tidak menghasilkan. Menjadi seorang marketing hotel memang sebuah kebanggan sendiri unruk Bara apalagi mengingat keluarganya dan pendidikannya yang hanya lulusan SMA, dan ia harus membiayai sekolah keponakannya. Itu yang membuat ia belum ia dikatakan sukses.
Kisah ini kisah nyata , iya saya Bara , sekarang saya sudah menjalani kehidupan sendiri tanpa Mita. Saya masih menjalankan blognya hingga sekarang, blog ini dan Gloria anak saya adalah harta yang berharga . Berkat Mita saya sudah menjadi Bara yang sukses. Dalam kesendirian saya, saya masih sering mengingat wanita hebat itu. Penyesalan yang teramat dalam, namun melihat Gloria dan mamanya Mita bisa dekat itu yang menjadi obat hati saya. Mamanya Mita , tante erni pun sangat menyayangi Gloria seperi cucunya sendiri, meskipun Gloria juga bukan anak kandung saya. Saya mengambilnya dari panti asuhan. Hingga saat ini saya belum bisa mendapatkan wanita seperti Mita. Meskipun sekarang tante erni sudah menjadi mama saya , saya masih sangat berdosa karena saya, ia kehilangan anak kesayanagnnya. Iapun merekalkan saya untuk mencari pendamping hidup untuk menemani saya dan Gloria kelak. Terima Kasih untuk Alm Mama ku di Surga, kekasih ku Armita , Mama ku Erni, dan Malaikat kecilku Gloria. Terima Kasih Tuhan Yesus untuk pelajaran hidup ini. ajarku untuk mengerti semua rencanamu dalam hidupku, untuk wanitaku Armita,mungkin kamu tidak melahirkan Gloria dari rahimmu, tapi kamu melahirkannya dari hatimu dan terima kasih telah menghadiahkan seorang ibu untukku. Sampai Jumpa di Rumah Bapa
0 Response to "Kisah cinta nyata Bara . Yang Bacanya sampai menangis Pria ini kehilangan wanita yang ia kasihi karena keegoisannya"
Post a Comment