INI NAMANYA SI LIDAH TIDAK BERTULANG....


Namanya Amin Rais. 
Pada era Orde Baru, namanya selalu dikaitkan dengan perlawanan terhadap penguasa. Bahkan saat reformasi 1998 bergulir, dirinya dinobatkan sebagai bapak Reformasi.


Foto Riza Iqbal.

Tapi sejarah mencatat, bahwa beliau ikut serta dalam organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Organisasi yg digagas BJ Habibie dan dekat dengan kekuasaan Orde Baru.

Abdurrahman Wahid, ketua PBNU saat itu, menolah mentah-mentah ICMI dan mengatakan bahwa ICMI menyebarkan sekterianisme. NU sebagai organisasi menolak masuk ke dalam ICMI.

Saat gentingnya reformasi, pada tgl 19 Mei 1998, Soeharto melakukan pertemuan dengan tokoh2 nasional seperti Emha Ainun Nadjib, Nucholish Madjid, Ali Yafie, Prof Malik Fadjar, Yusril Ihza Mahendra, KH Cholil Baidowi, Sumarsono, Achmad Bagdja, Ma'aruf Amin dan Abdurrahman Wahid. Saat nama Amin Rais diusulkan untuk hadir pada pertemuan tersebut, Soeharto dengan tegas menolaknya.

Menjelang kejatuhan Soeharto, Amin Rais berencana melakukan aksi kebangkitan nasional 20 Mei bersama masyarakat di Monas, namun keinginan tersebut dihalangi ABRI/TNI.

Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto melalui Kaskostrad, Mayjen Kivlan Zen, mengancam akan menjadikan aksi tersebut seperti kejadian Tiananmen Beijing. Aksi people power pun batal dilaksanakan.

Pasca reformasi, Amin Rais mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai kendaraan politiknya dan mengincar kursi Presiden RI ke 4.

Kenyataanya, Amin Rais tidak pernah tercatat sebagai Presiden. Bahkan jabatan Menteri pun seolah enggan didekati Amin Rais. Jabatan ketua MPR yg pernah di jabatnya, seolah mengunci Amin Rais menjadi pejabat tanpa kekuasaan.

Ternyata Amin Rais mudah melakukan penghianatan untuk tujuan politiknya. Gus Dur dan Megawati yg saat kejatuhan Soeharto bersamanya dalam kelompok Ciganjur, satu demi satu disingkirkan. 

Amin Rais mendukung Gus Dur hanya agar Megawati tidak menjadi Presiden. Akhirnya tgl 23 Juli 2001, Amin Rais pun ikut menjatuhkan Gus Dur dari kekuasaannya. 

Saat pilpres 2014, Amin Rais justru mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden, tokoh yg terkait kuat dengan kekuasaan Orde Baru. Amin Rais mungkin lupa saat terjadinya penculikan aktivis tahun 1998, Amin lantang menyebut bahwa, Prabowo Subianto harus bertanggung jawab atas penculikan itu. Ada apa dengan Amin Rais..?? 

Amin Rais jauh dari sifat seorang negarawan. Mungkin beliau hanya seorang aktor politik yg selalu ingin berada diatas panggung dengan peran yg berbeda. Kadang memerankan Sengkuni dan kadang memerankan Durno...

0 Response to "INI NAMANYA SI LIDAH TIDAK BERTULANG...."

Post a Comment

wdcfawqafwef