Ketua IPW Ngajak Taruhan Seratus juta Terkait RS Sumber Waras, Ahok: Rp 100 juta Kekecilan, Naikin Lagi!

 Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan bahwa dirinya berani bertaruh Rp 100 juta, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alisa Ahok pasti jadi tersangka oleh KPK terkait kasus RS Sumber Waras. Ia mengungkapkan, keputusan tersangka itu akan jatuh sebelum Pilgub DKI 2017 dimulai.

Sementara itu, Ahok menanggapi pernyataan tersebut dengan santai.

“Sayang aku enggak boleh taruhan, ya. Kalau boleh taruhan, aku mau suruh dia menaikkan (taruhannya),” ujar Ahok disertai tawa di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Menurut Ahok, taruhan Rp 100 juta terlalu kecil. Mestinya Neta S Pane bertaruh dengan nilai yang lebih besar.

“Rp 100 juta kekecilan taruhan sama gua,” kata Ahok sambil berlalu.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah melakukan audit investigatif. Ahok mempersilakan penegak hukum untuk mencermatinya. Gubernur DKI Jakarta ini tak mau berspekulasi apakah isu kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras itu kencang diembuskan sengaja saat jelang Pilgub DKI 2017 atau tidak. Yang past, menurutnya, tuduhan tersebut ia nilai sebagai tuduhan bodoh.

“Orang bodoh saja mereka menuduh soal itu,” kata Ahok.

Klarifikasi Neta S Pane

Sementara itu Neta S Pane mengungkapkan bahwa taruhan Rp 100 juta tersebut ia katakan untuk temannya, bukan untuk publik apalagi untuk Ahok.

“Jadi sebulan lalu saya berdiskusi dengan teman saya di facebook. Dia pendukung Ahok, dan saya ajak taruhan Rp 100 juta,” jelas Neta, Kamis (17/3/2016).

Neta yakin kalau Ahok bakal jadi tersangka kasus RS Sumber Waras sebelum Pilgub DKI digelar. Sedangkan temannya yang disebut Neta bernama Iskandar mementahkan anggapan Neta itu.

“Makanya saya ajak taruhan teman saya itu Rp 100 juta cash. Uang itu ditaruh di mana, hingga sampai waktunya diambil. Jadi ini taruhan dengan teman saya saja, tapi sampai sekarang belum ada respon. Ini bukan buat publik,” papar dia.

Sumber : http://jurnalpolitik.com/

Posted by lamantari

Tweet