Ahok bukan Gubernur biasa, maka untuk mengalahkannya pada pilkada adalah tokoh yang bukan biasa pula. Sumber. merdeka.com Masih tentang Ahok, maunya nulis yang lain, tapi karena “genderang perang” telah dibunyikan menjelang Pilkada DKI 2017 mendatang sehingga tokoh nasional bersedia pada “turun gunung”, seperti mantan menteri pemuda dan olah raga, Adyaksa, dan PLT DPR, Fadli Zon, yang mau berjibaku di kancah DKI Jakarta, yang skalanya “hanya “ sebuah provinsi, tapi ini bukan sembarang provinsi, dan tak bisa dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia, karena ini DKI Jakarta adalah miniatur Indonesia, jadi jangan heran kalau banyak tokoh yang ingin menjadi pimimpinnya, menjadi Gubernur di Jakarta. Sebelumnya pernah saya tulis tentang Ahok dengan judul : “ Ahok jangan dikeroyok, cukup hadirkan Ridwan Kamil”, jadi sudah banyak yang mau menjadi cagub, dan terlihat lebih dari 4 orang, dan menjadi 5 kalau ditambah Ahok sebagai Gubernut fatahana. Dalam tulisan tersebut sudah saya katakan, kalau Ahok dikeroyok, Ahok menang! Alasan utamanya, suara lawan terpecah, sedangkan suara pendukung Ahok mengumpul menjadi satu. Maka jangan heran kalau semakin banyak cagubnya, Ahok semakin senang, selain rakyat Jakarta banyak pilihan, tapi yang utama saingan Ahok semakin banyak, dan itu menguntungkan Ahok. Lalu bagaimana solusinya? Yang jelas, yang bisa mengalahkan Ahok sekarang ini hanya dua orang yang setimpal, yaitu Bu Risma dan Ridwan Kamil, karena keduanya sudah terlihat nyata hasil kepemimpinannya di daerahnya masing-masing. Bu Risma di Surabaya dan Ridwan Kamil di Bandung.
Walaupun ada yang mengatakan, Surabaya dan Bandung beda dengan Jakarta. Kalau ini dijadikan alas an untuk mengecilkankan keberhasilan Risma dan Ridwan Kamil, coba lihat sebelumnya, Ahok bahkan dari Kabupaten Bangka Belitung…. Toh dianggap bisa dan terbukti, lalu mengapa giliran Bu Risma atau Ridwan Kamil dimajukan ke Jakarta, ada yang bilang, biarkan mereka membangun darahnya masing-masing. Lalu mengapa Ahok tak dibiarkan membangun Bangka Belitung saja? Bukankah Ahok lebih mengetahui seluk beluk daerahnya sendiri. Aneh bukan. Jadi giliran Ridwan Kamil akan di tampilkan di Jakarta, biarkan Ridwan di Bandung saja. Giliran Bu Risma akan ditampilkan di Jakarta, Ahok sendiri menyindir, bahwa Jakarta tidak seperti Surabaya. Loh ada apa ini? Mengapa giliran Ridwan dan Risma mau diajukan ke Jakarta banyak yang tak setuju, lalu mengapa Ahok dibiarkan? Ada apa ini? Sebuah pertanyaan besar, dan jangan-jangan ada agenda besar yang sedang bergulir di persada ini? Jadi siapa yang bisa mengalahkan Ahok, ya dua ini orang ini, baik bu Risma maupun Ridwan Kamil, tapi karena ini jabatan politik, bisa saja Bu Risma dibiarkan di Surabaya dan Ridwan Kamil dibiarkan di Bandung, padahal Bu Risma dan Ridwan Kamil adalah lawan yang paling tangguh dan seimbang bila berhadapan dengan Ahok. Apa lagi kalau hanya salah satunya yang maju, baik Bu Rimas atau Ridwan Kamil, jangan dua-duanya maju melawan Ahok, karena suara menjadi terpecah dua, apa lagi kalau Ridwa Kamil maju, bu Risma maju dan tokoh lainnyapun maju, ya sudah Ahok akan menang. Alasannya tetap sama, suara terpecah melawan Ahok. Jadi partai-partai yang akan melawan Ahok harus bersatu, kalau mereka mencalonkan masing-masing jagoannya, Ahok lagi-lagi akan “di atas angin”. Ada beberapa cara untuk melawan Ahok atau memenangkan Pilkada terhadap Ahok di Jakarta, ya sebenarnya tak susah-susah amat, seperti berikut ini: Ahok jangan dikeroyok Partai-partai harus bersatu dan mencalonkan satu tokoh yang minimal sepadan dengan Ahok. Calon untuk melawan Ahok benar-benar bersih, berani, tegas dan jujur Hadapkan dengan Ridwan Kamil atau Risma, jangan keduanya sekaligus Hadapkan dengan tokoh yang santun dengan kenergi dan integritas tinggi Cukup lima syarat saja, bila tidak memiliki 5 syarat tersebut, jangan harap menang melawan Ahok. Diam-diam saja, nanti Ahok dan kawan-kawan membaca strategi ini, bisa repot. Jadi kalau lima syarat tersebut tak terpenuhi, Ahok akan kembali menang dan menjadi Gubernur untuk masa berikutnya, 2017-2022, bila itu berhasil, Ahok dan kawan-kawannnya akan siap-siap maju ke Pilpres 2024, apa yang tak mungkin? Ahok sudah ngarep menjadi presiden RI, hal tersebut dikatakannya dalam acara Kick Andy. Semua bisa terjadi, dan itu hitungan di atas kertas buram, di atas kertas coret-coretan yang kemudian bisa di buang ke tong sampah, karena dilarang membuang sampah sembarangan.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/
0 Response to " Yang jelas, yang bisa mengalahkan Ahok sekarang ini hanya dua orang yang setimpal, yaitu ..."
Post a Comment