Ditinggal istrinya, jiwa pria itu terganggu. Ia pernah hampir membakar rumahnya. Akibatnya, keluarga memasungnya, hingga pihak Rumah Sakit Khusus Daerah Ratumbuysang menemukannya.
Ia kemudian dirawat di sana. Jumat (2/8) Tribun Manado menemuinya di RSKD Ratumbuysang. Kala itu, ia tampak tenang. Tengah tidur-tiduran di bangsal.
Tak jauh dari sana, berdiri seorang pria. Berbadan kekar, berambut cepak berprofesi sebagai aparat keamanan pula, namun ia tak sanggup menahan derita cinta. "Dia ditinggal istri," kata seorang petugas.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, ada 125 sampai 150 pasien sakit jiwa rawat inap di rumah sakit tersebut. Menariknya, 80 persen penyebabnya adalah urusan percintaan. Dan, 60 persen dari jumlah itu adalah pria.
Direktur RSKD Ratumbuysang, Juni Tampemawa membenarkan hal itu. "Kebanyakan masalah rumah tangga, ada yang ditinggal istri, ada pula yang istrinya k4win lari," kata dia.
Dikatakan Tampemawa, penelitian yang membuktikan wanita lebih tegar dalam menahankan derita cinta terbukti dalam data tersebut.
Tampemawa membeberkan, beberapa pasien sakit jiwa tersebut sering mengalami halusinasi. "Mereka sering melihat bayangan tentang istri mereka," kata dia.
Sering terjadi, ujar dia, para pasien mengamuk karena melihat seseorang yang mirip kekasihnya. Tampemawa mengungkap, di antara para pasien tersebut ada sejumlah wanita ham1l, wanita tersebut diduga korban p*rkos4an.
"Mungkin ia sudah gila kemudian dip3rkosa, lalu dibawa kemari," kata dia.
Dibebernya, wanita itu ketika ditanya siapa yang mengham ilinya, mengatakan banyak pria. Dikatakannya, wanita tersebut mendapat pengawasan ketat selama mengandung.
Ketika anaknya lahir, banyak yang ingin mengadopsi. "Anaknya normal," kata dia.
Menurut Tampemawa, pihaknya menangani pasien dengan cara pemberian obat serta terapi khusus. "Kami beri terapi khusus," kata dia.
Salah satu terapi tersebut adalah dengan membaurkan para pasien ke kehidupan nyata. Mereka disuruh membeli di warung atau melakukan sejumlah pekerjaan. Hal itu sering menimbulkan kesalahpahaman.
"Banyak yang mengira kami mengekploitasi pasien, termasuk anggota dewan, padahal itu bagian dari terapi," kata dia.
Disebutnya, banyak pasien yang sembuh dengan cara tersebut.
Ia mencontohkan, para penjaga parkir di seputaran rumah sakit.
"Mereka ini dulunya pasien, sekarang sembuh, mereka ingin membaktikan diri di sini," kata dia
0 Response to "80 Persen Pasien Sakit Jiwa Akibat Gagal Cinta isinya hampir semua pria"
Post a Comment